Faktor yang Bikin Sendi Pinggul Rusak, Salah Satunya Minum Alkohol
ilustrasi lansia murung (pexels.com/Karolina Grabowska)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Sakit pinggul menjadi penyakit yang kerap diderita para lansia. Penyebab penyakit ini, beragam.
Beberapa faktor dan risiko bisa berdampak pada pinggul, mulai dari bertambahnya umur, hingga dampak dari cedera di masala lalu. Para penderita sakit pinggul ini akan kesulitan beraktifitas seperti biasanya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Consultant Orthopaedic & Joint Replacement Surgeon RS ALTY, G Ruslan Nazaruddin Simanjutak bahwa penderita sakit pinggul akan merasakan sakit berkepanjangan hingga kesulitan melakukan aktivitas di rumah.
“Naik tangga, turun tangga mungkin ndak bisa. Jalan mungkin 100 meter sudah sakit ya, Mau ke pasar sudah sakit. Biasanya umur yang 60 ke atas begitu keadaanya,” ungkapnya.
Baca Juga: Pria di Tabanan Lebih Pilih Kondom Dibanding Vasektomi
1. Penyebab kerusakan sendi pinggul, termasuk konsumsi alkohol yang berlebih
Consultant Orthopaedic & Joint Replacement Surgeon RS ALTY, dokter G Ruslan Nazaruddin Simanjutak (IDN Times/Ayu Afria)Ruslan mengungkap, beberapa penyebab sakit pinggul adalah usia semakin tua, terjadinya kekeroposan, pengapuran, hingga cedera. Selain itu, penyebab lainnya adalah konsumsi steroid, hingga konsumsi alkohol berlebihan.
Faktor kecelakaan juga mempengaruhi kondisi sendi pinggul, yang kemudian baru dirasakan akibatnya saat usia semakin bertambah. Serta kelainan bawaan.
“Kepala sendi bisa rusak sebab konsumsi steroid. Itu menyebabkan kerusakan. Obat-obatan tradisional itu kadang ada steroid juga,” ungkapnya.
2. Sakit sendi pinggul stadium 3 dan 4 harus dioperasi
www.google.comPada sakit pinggul stadium 3 dan 4, penanganannya pun berbeda. Ia mengambil tindakan pergantian sendi pinggul melalui operasi atau ganti sendi dari bagian depan, sehingga tidak perlu memotong urat.
Tindakan ini telah ia tekuni sejak tahun 1997 silam, dan hampir 3.000 pasien telah ia tangani.
“Kalau permulaan itu biasanya saya akan kasih fisioterapi aja. Tapi, kalau sudah sampai stadium 3 atau 4. itu pinggulnya sudah rusak sama sekali, dikasih obat gak bisa, disuntik pun gak bisa, diterapi pun juga gak bisa,” ungkapnya.
Tujuan pergantian sendi tersebut bertujuan agar penderita tidak merasakan sakit lagi dan bisa bergerak seperti semula. Setelah tindakan, pasien pun bisa duduk di bawah, jongkok, hingga melakukan pergerakan salat.
"Pergantian sendi ini bisa bertahan sampai 20 tahun," kata dia.
3. Banyak warga negara Indonesia yang berobat ke Malaysia
GoogleSelanjutnya pergantian sendi pinggul ini memiliki syarat-syarat tertentu. Diantaranya sudah stadium 3 atau 4, dan berat badan di bawah 110 kilogram. Persyaratan berat badan ini kaitannya denga beban pada perut yang akan ditumpuk oleh pinggul nantinya.
Teknik pergantian sendi pinggul ini diakuinya banyak diminati pasien dari Indonesia. Tercatat selama 5 tahun terakhir setidaknya ada 100 orang penderita sakit pinggul yang berobat ke Malaysia.
“Ada 100 pasien dari Indonesia (operasi sendi di Malaysia) selama 5 tahun terakhir ini,” kata dia.
Baca Juga: Orangtua di Tabanan Ada yang Menolak Imunisasi Antigen Baru
