Antisipasi Musim Kemarau, BPBD Bali Siagakan Ratusan Petugas

Bali memasuki musim kemarau pada Juni 2024

Denpasar, IDN TimesMusim kemarau di wilayah Provinsi Bali diperkirakan baru akan terjadi pada Juni 2024. Kepala Pelaksanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin pun mengambil sejumlah langkah antisipasi. 

Salah satunya, BPBD Provinsi Bali telah menyiagakan 390 orang petugas untuk menghadapai kejadian kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bali.

Selain itu, BPBD juga menyiapkan sejumlah peralatan penganggulangan bencana kekeringan, mulai pompa air Alkon, pompa jinjing, dan toren air berkapasitas 5.500 liter.

Selain itu juga 7 unit truk tangki air dengan rincian 3 unit di BPBD Provinsi Bali, satu unit di BPBD Kota Denpasar, satu unit di BPBD Kabupaten Bangli, satu unit di BPBD Kabupaten Buleleng, dan satu unit di BPBD Kabupaten Karangasem.

1. Saat ini, sebagian wilayah Bali masih diguyur hujan

Antisipasi Musim Kemarau, BPBD Bali  Siagakan Ratusan Petugasilustrasi rintik hujan (pexel.com/Patrick)

Sebagian besar wilayah di Bali, kata Rentin, masih diguyur hujan, saat ini. “Hingga dasarian III April 2024 terpantau belum ada zona musim yang terindikasi masuk musim kemarau,” ungkapnya pada Jumat (3/2/2024).

Berdasarkan informasi peringatan dini cuaca dan iklim Provinsi Bali untuk periode Dasarian I Mei 2024, menunjukkan El Nino masih aktif dengan intensitas lemah. Dan intensitas tersebut, hujan masih terus turun dan beralih netral pada Mei-Juli 2024.

2. Puncak musim kemarau di Bali

Antisipasi Musim Kemarau, BPBD Bali  Siagakan Ratusan Petugasilustrasi air mengalir (pixabay.com/sergei_spas)

Rentin mengatakan puncak musim kemarau 2024 di Bali diprediksi terjadi mulai Juni 2024 hingga September 2024.

Saat ini terdapat 12 titik pos hujan yang sudah masuk musim kemarau yakni di Kecamatan Melaya, Gerokgak, Kubutambahan, Tejakula, Banjarangkan, dan Dawan.

3. Langkah antisipasi musim kemarau bagi masyarakat

Antisipasi Musim Kemarau, BPBD Bali  Siagakan Ratusan PetugasIlustrasi petani di sawah (pexels.com/DoDo PHANTHAMALY)

Sementara itu langkah antisipasi menghadapi musim kemarau, masyarakat disarankan untuk budidaya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air. Masyarakat juga diminta mewaspadai kebakaran hutan, lahan, dan semak dengan tidak melakukan aktivitas pembakaran tanpa penagwasan, berhemat penggunaan air bersih.

“Selalu melakukan update informasi cuaca dan iklim dari BMKG melalui berbagai kanal ya,” ungkapnya.

Baca Juga: Jasad Perempuan Asal Bogor Dibuang di Dalam Koper di Bali

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya