4 Fakta Desa Tibubeneng, Lokasi Mepamit Mahalini Raharja

Desa wisata ini pernah dipimpin oleh ayahnya Mahalini lho

Mahalini Raharja menggelar acara mepamit, pada Minggu (5/5/2024). Mepamit merupakan prosesi pernikahan di Bali. Prosesi mepamit dilakukan di rumah asal Mahalini di Bali. Seperti diketahui, pemilik nama lengkap Ni Luh Ketut Mahalini Ayu Raharja ini berasal dari Banjar Aseman Kawan, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Nama Desa Tibubeneng pastinya cukup familiar, terutama bagi yang sering berwisata ke Bali. Seperti apa fakta Desa Tibubeneng yang menjadi lokasi mepamit Mahalini Raharja ini? Simak penjelasan berikut ini ya!

1. Sejarah Desa Tibubeneng

4 Fakta Desa Tibubeneng, Lokasi Mepamit Mahalini RaharjaKegiatan di Desa Tibubeneng. (Tibubeneng.desa.id)

Dilansir Tibubeneng.desa.id, Tibubeneng berasal dari kata tibuan yang berarti sumur atau bulakan, dan neng yang berarti kering atau tidak ada airnya. Tibubeneng memiliki arti sumur yang kering. Tibubeneng awalnya adalah kerajaan kecil di bawah Kerajaan Mengwi. Raja pertama Kerajaan Tibubeneng dikenal dengan nama I Gusti Made Mangku.

Diperkirakan, I Gusti Made Mangku memerintah di Kerajaan Tibubeneng pada 1557 hingga 1702. Ia memiliki senjata pusaka bernama I Daun Buluh. Konon, karena senjata pusaka yang didapat dari hasil semedi di Pura Dalem Padonan inilah, Kerajaan Tibubeneng menjadi gemah ripah, tentram, dan sejahtera.

Kerajaan Tibubeneng mengalami keruntuhan, dampak dari peperangan tiga kerajaan di sekitarnya. Yaitu Kerajaan Kelaci di Uma Tegal Kerobokan, Kerajaan Taulan di Taman Kerobokan, dan Kerajaan Lepang di Pagutan Padansambian. Peperangan ini kemudian menimbulkan perang besar antara Kerajaan Tibubeneng dan Kerajaan Badung. Saat perang besar ini, Raja I Gusti Made Mangku meninggal. Kerajaan Tibubeneng kemudian dikuasai oleh Kerajaan Badung.

2. Makna logo Desa Tibubeneng

4 Fakta Desa Tibubeneng, Lokasi Mepamit Mahalini RaharjaSuasana di Desa Tibubeneng. (Tibubeneng.desa.id)

Setiap desa di Bali memiliki logo sebagai simbol yang menggambarkan tentang desa tersebut. Begitu juga dengan Desa Tibubeneng. Desa yang berada di Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung ini menggunakan logo dengan simbol keris dengan latar meru atau bangunan suci di Bali.

Terciptanya Logo Desa Tibubeneng ini berawal saat I Gusti Gede Mangku--yang menjadi Raja Tibubeneng--melakukan semedi di sumur yang kering atau disebut dengan Tibuan Neng. Setelah bersemedi, Raja Tibubeneng mendapatkan dua senjata. Yaitu keris bernama Ki Lemat Agung, dan tameng atau perisai bernama I Kulen Jaya.

Saat I Gusti Gede Mangku mendapatkan kedua senjata pusaka tersebut, air yang disebut dengan nama Buit Tirta muncul dari sumur yang sudah kering itu. Kejadian bersejarah ini kemudian menjadi inspirasi saat menciptakan Logo Desa Tibubeneng.

3. Ayah Mahalini pernah menjadi kepala Desa Tibubeneng

4 Fakta Desa Tibubeneng, Lokasi Mepamit Mahalini RaharjaI Gede Suraharja, ayah Mahalini yang sempat menjadi Kepala Desa Tibubeneng. (Instagram.com/gedesuraharja)

Desa Tibubeneng pada awalnya berdiri sendiri. Kemudian pada 1 Oktober 1962, Desa Tibubeneng digabung dengan Desa Canggu menjadi Desa Tjanggu/Tibubeneng. Pada 1 Agustus 1968, kedua desa ini digabung menjadi Desa Canggu. Melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tk I Bali No. 408 Tahun 1997 Tentang Penetapan Desa-Desa Persiapan di Kabupaten Dati II Badung dan Tabanan, Desa Canggu kembali diusulkan untuk dimekarkan menjadi Desa Canggu (desa induk), dan Desa Tibubeneng (desa hasil pemekaran).

Pada 6 Juli 1999, Desa Tibubeneng menjadi desa definitif melalui Keputusan Gubernur Kadati I Bali No. 289 Tahun 1999, Tentang Penetapan Desa-Desa Definitif di Kabupaten Dati II Tabanan dan Badung. Pemimpin Desa Tibubeneng disebut dengan kepala fesa atau perbekel.

Pada 21 Desember 2000, Desa Tibubeneng melakukan pemilihan kepala desa untuk pertama kalinya. I Made Gandra terpilih menjadi perbekel atau kepala desa pertama untuk periode 21 Januari 2001 sampai 3 Maret 2009. Ia sebelumnya adalah kepala desa saat masa peralihan Desa Tibubeneng.

Ayah Mahalini, I Gede Suraharja, pernah menjadi Kepala Desa Tibubeneng. Ia menjadi kepala desa kedua di Desa Tibubeneng melalui pemilihan langsung. Setelah mengabdi untuk tanah kelahirannya, I Gede Suraharja memilih terjun ke jalur politik, bergabung bersama Partai Golongan Karya (Golkar). Kini, I Gede Suraharja berhasil lolos menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupateng Badung, daerah pemilihan (Dapil) Kuta Utara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

4. Pantai Berawa menjadi ikon destinasi Desa Tibubeneng

4 Fakta Desa Tibubeneng, Lokasi Mepamit Mahalini RaharjaPantai Berawa di Desa Tibubeneng. (Tibubeneng.desa.id)

Desa Tibubeneng kini tumbuh menjadi destinasi wisata yang cukup populer di Kabupaten Badung. Desa Tibubeneng memiliki pantai yang menjadi ikon wisata Badung. yaitu Pantai Berawa. Pantai berpasir hitam ini dikenal memiliki pemandangan sunset atau matahari terbenam yang sangat menawan.

Sebagai destinasi wisata favorit, di sekitar Pantai Brawa kini terdapat berbagai macam restoran, kafe, hingga beach club. Dua beach club populer di Bali adanya di Pantai Berawa. Yaitu Atlas Beach Club dan Finns Beach Club. Pantai Berawa kini tidak pernah sepi pengunjung, baik wisawatan mancanegara atau wisatawan domestik.

Desa Tibubeneng yang menjadi desa asal Mahalini Raharja ini, kini berkembang cukup pesat. Kamu bisa menemukan berbagai macam akomodasi wisata di desa ini.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menyenangi hal-hal baru. Menulis salah satu hobi sejak jaman blog. Menulis apa saja yang ada di hati.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya